Monday, October 14, 2019

#Bahasa_Arab_Ideologis

[فرعون، من قصتك تعلمت عشر حكم].
FIR'AUN, DARI KISAHMU AKU BELAJAR 10 HIKMAH:

[           الأولى           ]
من قصتك تعلمت أن قدر الله نافذ لا محالة، ذبحت آلاف الأطفال كي لا يأتى موسى، وعندما جاء ربيته فى بيتك!.
Pertama:
Dari kisahmu aku belajar bahwa ketetapan Allah pasti terlaksana, engkau telah menyembelih ribuan anak-anak agar Musa tidak datang, tetapi ketika dia datang, engkau malah merawatnya di dalam rumahmu!

[         الثانية            ]
من قصتك تعلمت أن القلوب بيد الله لا بيد الناس، فعندما حرمت موسى من قلب أمه رقق الله عليه قلب زوجتك! أردت أن تحرمه أمه فأعطاه الله فوق أمه أما أخرى!.
Kedua:
Dari kisahmu aku belajar bahwa hati itu berada di tangan Allah, bukan di tangan manusia, maka ketika kau halangi Musa dari hati ibunya, Allah melembutkan untuknya hati istrimu! Engkau ingin menghalanginya dari ibunya, maka Allah memberinya ibu lain selain ibunya!

[          الثالثة         ]
من قصتك تعلمت أنه ليس بإمكان أحد أن يفسد أحدا، ففي القصر الذى كنت تقول فيه: «أنا ربكم الأعلى» كانت آسيا في الغرفة المجاورة تقول: سبحان ربي الأعلى!.
Ketiga :
Dari kisahmu aku belajar bahwa seseorang tidak bisa merusak orang lain, maka di dalam istanamu dimana engkau mengatakan:  akulah tuhan kalian yang tinggi, ada Asia di kamar sebelah mengatakan:  Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.

[         الرابعة          ]
من قصتك تعلمت أن البيوت أسرار، وأن بإمكان امرأة وزوجها أن يعيشا تحت سقف واحد ويكونا غريبين، فالذى يجمع بين الزّوجين ذات القلب لا ذات السقف!.
Kelima:
Dari kisahmu aku belajar bahwa rumah adalah rahasia dan adalah mungkin seorang istri dan suaminya hidup dalam satu atap tapi keduanya asing satu sama lain, karena yang mengumpulkan antara suami istri adalah hati, bukan atap !

[        الخامسة         ]
من قصتك تعلمت أن جيشا بحاله يعجز عن رد مؤمن عن إيمانه، فلا السحرة أرهبهم جيشك، ولا الماشطة أخافها زيتك المغلي!.
Keenam:
Dari kisahmu aku belajar bahwa sebuah pasukan tak mampu mengeluarkan seorang mukmin dari keimanannya, maka pasukanmu tidak dapat menakuti para penyihir, dan minyak panasmu tidak dapat menakuti si tukang sisir !

[          السادسة       ]
من قصتك تعلمت أن الدم لا يصير ماء، وأن أختا صغيرة أعادت أخاها إلى أمه حين قالت «هل أدلّكم»؟! وأن أخا كان نبيلاً إلى الحد الذى لم يتحرج فيه أن يعترف أن أخاه أفصح منه لسانا!.
Dari kisahmu aku belajar bahwa darah tidak akan berubah menjadi air, dan bahwa seorang saudara perempuan kecil telah mengembalikan saudara laki-lakinya kepada ibunya ketika dia mengatakan: bolehkah aku tunjukkan kepada kalian? ?? Dan bahwa seorang saudara laki-laki bisa begitu mulia hingga tidak merasa risih mengakui bahwa saudara laki-lakinya lebih fasih ucapannya darinya !

[       السابعة          ]
من قصتك  تعلمت أن العبيد يصنعون جلاديهم بأيديهم! وأنه لم يكن بإمكانك أن تمتطي ظهور قومك لولا أنهم أناخوا وأركبوك!.
Ketujuh:
Dari kisahmu aku belajar bahwa para budak itu lah yang menciptakan para algojo dengan tangan mereka sendiri ! Dan bahwa engkau tidak akan bisa menaiki punggung kaummu kalau bukan karena mereka sendiri yang membungkuk dan menaikkanmu!

[          الثامنة         ]
من قصتك تعلمت أن الله إذا أراد أن ينصر عبدا نصره بعصا لم تكن صالحة من قبل إلا ليتكئ عليها، ويهش بها على غنمه، وأنه إذا أراد أن يهزم عبدا هزمه وهو فى عقر جيشه!.
Kedelapan:
Dari kisahmu aku belajar bahwa sesungguhnya Allah jika ingin menolong seorang hamba maka Dia bisa menolongnya dengan sebuah tongkat yang sebelumnya tidak layak kecuali untuk dijadikan sandaran dan menghalau kambing, dan bahwa apabila Allah ingin mengalahkan suatu kaum maka Dia bisa mengalahkannya ketika dia berada di tengah-tengah tentaranya!

[       التاسعة      ]
من قصتك تعلمت أن كل ما في الأرض أسباب تجري على الناس ولا تجري على الله! وأن النهر الذى من المفترض أن يغرق الأطفال صار ساعي بريد وحمل إليك طردا فيه طفل كنت تبحث عنه! وأن البحر الذى لا يعبر إلا بالسفن عبره القوم مشيا على الأقدام بعد أن صار طريقا يبسا!.
Kesembilan:
Dari kisahmu aku belajar bahwa semua yang ada di bumi ini adalah perantara-perantara yang hanya berlaku pada manusia, dan tidak berlaku untuk Allah! Dan bahwa sungai yang seharusnya menenggelamkan anak kecil, justru menjadi tukang pos yang mengantarkan paket kiriman berisi anak yang engkau cari-cari!  Dan bahwa laut yang tidak dapat dilewati kecuali oleh kapal-kapal, ternyata bisa dilewati oleh sekelompok manusia dengan berjalan kaki setelah menjadi jalan yang kering!

[         العاشرة       ]
من قصتك تعلمت أن كل ما فى الأرض جند من جنود الله، وأنه سبحانه هو من يختار سلاح المعركة، وأنك حين جئت بجيشك كان قادرا على أن يأتي لك بجيش مثله، ولكنك أهون على الله من هذا، فقتلك بالماء الذى جعل منه كل شىء حي! سبحان الله الواحد القهار !
Kesepuluh:
Dari kisahmu aku belajar bahwa semua yang ada di bumi adalah tentara diantara tentara-tentara Allah, dan bahwa Allah Yang Maha Tinggi, Dialah yang memilih senjata peperangan, dan bahwa sesungguhnya ketika engkau datang dengan bala tentaramu, Dia sangat mampu untuk mendatangkan tentara yang semisalnya, tetapi ternyata engkau terlalu hina untuk diperlakukan demikian, maka Dia membunuhmu dengan air yang dengannya Allah menjadikan segala sesuatu yang hidup !
Maha Suci Allah, Dzat Yang Maha Esa, Maha Memaksa!



Friday, October 11, 2019

GLOSARIUM PRAMUKA

Adik : Panggilan untuk pramuka yang lebih muda
Ambalan Penegak: Satuan penegak yang terdiri dari 4-5 sangga atau sekitar 40 orang penegak
Andalan: Sebutan pengurus kwartir
Andik: Anak didik.sebutan peserta didik pramuka
Apel: Upacara singkat.biasanya untuk mengecek kesiapan anak buah



Wednesday, October 9, 2019

UWAIS ALQORNI

"NAMANYA TIDAK TERKENAL DI BUMI TAPI TERKENAL DI LANGIT"

Uwais Al-Qorni (Yang Tidak Meminta Syurga)


Uwais al-Qorni sosok pemuda yang tidak dikenal di bumi tapi namanya harum di langit menjadi perbincangan para Malaikat. Bahkan, di bumi orang-orang menganggapnya gila.

Uwais al-Qorni hidup masa Rasulullah dan tinggal di negeri Yaman. Hidupnya miskin dan ia menderita sakit kulit dan dimana seluruh tubuhnya belang-belang. Ia tinggal bersama Ibunya yang sudah berusia senja. Apapun permintan Ibunya selalu dipenuhi. Hingga tiba saatnya Sang Ibu meminta satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Wahai Ananda, Ibu sudah tua. Ibu rindu melihat Ka'bah. Ibu rindu melakukan ibadah haji. Mungkinkah Engkau bawa Ibumu ke Tanah Suci..?". Pinta Sang Ibu kepada anaknya Uwais.

Melihat permintaan Ibu yang begitu serius, Uwais sebenarnya tidak ingin mengecewakan Ibunya. Tapi kondisi hidup yang miskin dan tidak memiliki unta membuat harapan Ibunya seakan mustahil diwujudkan.

Namun, Uwais tidak kehabisan akal. Kondisi hidupnya yang miskin tidak dijadikan alasan dan dalil untuk menolak permintaan Ibu. Uwais akhirnya membeli seekor anak lembu dan ia membuat kandangnya di puncak bukit. Setiap pagi ia gendong anak lembu itu untuk di turunkan, dan sore harinya anak lembu itu kembali ia naikkan ke puncak bukit. Inilah penyebab kenapa orang-orang menganggap Uwais gila.

Akhirnya 8 bulan kemudian baru terjawab. Uwais membeli anak lembu sebagai latihan fisik, agar otot-ototnya kuat. Bagaikan Ibu hamil yang tidak terasa bayi yang dikandungnya semakin hari semakin besar. Uwais pun tidak menyangka, kalau sekarang ia sudah mampu mengangkat beban yang berat. Maka lembu yang sudah besar itu dijual untuk biaya perjalanannya dan ia menggendong Ibunya dari Yaman ke Mekah.

Saat tiba di Mekah, Sang Ibu sudah mulai berlinangan air mata. Terharu dengan pengabdian anaknya yang luar biasa. Saat tiba di tempat yang mustajabah, Ibunya mendengar anaknya Uwais berdoa, " Ya Allah..,  Masukkanlah Ibu ke Syurga.."

Mendengar doa Uwais seperti itu Ibunya berkata, "Kenapa engkah tidak berdoa kepada dirimu, Nak..?, Kenapa hanya Ibu saja yang engkau doakan..?". Uwais menjawab, "Dengan Ibu masuk Syurga, Ibu akan ridha kepada ku, maka cukup dengan ridha Ibu yang akan mengantarkanku masuk Syurga".

Jawaban Uwais seperti itu membuat Ibunya semakin kagum kepada anakny. Tanpa ia berdoa kesembuhannya, penyakit kulit yang di derita Uwais sembuh seketika. Kecuali hanya bulatan kecil di tangannya sebagai tanda bagi Syaidina Umar dan Syaidina Ali ketika mencari siapa Uwais al-Qorni, karena Rasulullah memerintahkan Syaidina Umar dan Syaidina Ali  untuk mencari Uwais, meminta di doakan oleh Uwais karena doanya diterima oleh Allah SWT.

Uwais al-Qorni tidak mendoakan Syurga, ia hanya mencari ridha Ibunya. Namun tahukah apa yang didapatkan Uwais..? Ternyata Uwais tidak hanya masuk Syurga, ia juga diberikan jatah Syafa'at sehingga mampu membawa orang lain masuk Syurga bersamanya. Sejumlah bilangan manusia dalam suku Rabi'ah dan Mudhar  (dua suku terbesar dalam bangsa Arab).

Pada tahun 39 Hijriyah, Uwais al-Qorni pun wafat menghadap Sang Ilahi. Anehnya, pada saat Uwais dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang tidak dikenal berebutan untuk memandikannya. Begitu pula ketika jenazah mau dikafani, di shalat dan dikuburkan. Bahkan, tidak lama kemudian, sudah tidak terlihat ada bekas kuburannya.
Kepergian Uwais al-Qorni menggemparkan masyarakat Yaman. Lantaran banyak sekali terjadi hal-hal yang amat mengherankan.

Wallahu 'alam

SITI KHADIJAH RA

KHADIJAH"

Tak Tahan Air Mata, Banyak Yang Menangis Membaca Kisah Khadijah (Istri Rasulullah) ini 👇

Khadijah Memang Wanita Istimewa
DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah SAW. Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan. Namun ketika wafat, tak selembar kafan pun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.

“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal. “Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri”.

Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.
Siti Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya sang istri itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Rasulullah dan semua orang yang ada di situ.

Dalam suasana seperti itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan.
Rasulullah menjawab salam Jibril, kemudian bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”

“Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril yang tiba-tiba berhenti berkata, kemudian menangis.
Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan. Dia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” jawab Jibril.
Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku tak kan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa.

Allah Mahamengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban!?”
Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.

Khadijah
Dikisahkan, suatu hari, ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu, kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah, tetaplah kamu di tempatmu”.

Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya, sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.

Kemudian Rasulullah mengambil Fatimah dari gendongan istrinya, dan diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah sepulang berdakwah dan menghadapi segala caci-maki serta fitnah manusia itu, lalu berbaring di pangkuan Khadijah hingga tertidur.

Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah hingga membuat beliau terjaga.
“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku?” tanya Rasulullah dengan lembut.

Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal, wahai Khadijah, bersuamikan aku, ?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.

Wahai suamiku, wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan," jawab Khadijah.
"Dahulu aku memiliki kemuliaan, Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan, Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya.
Dahulu aku memiliki harta kekayaan, Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”.

"Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah sebagai jembatan bagimu untuk menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu”.

"Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah, Ingatkan mereka kepada yang hak, Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah”.

Rasulullah pun tampak sedih. “Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
“Aku, ya Rasulullah!” sahut Ali bin Abi Thalib. jawab, menantu Rasullulah...
Di samping jasad Siti Khadijah, Rasulullah kemudian berdoa kepada Allah. <bg=b0ffff00>

“Ya Allah, ya ILahi Rabbiy, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam, Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku, Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku, Menenteramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah”.

semoga bermanfaat..

Tuesday, October 8, 2019

keutamaan SOLAWAT

41 KEUTAMAAN MEMBACA SHOLAWAT

Fadhilah dan faedah bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW :

1. Melaksanakan perintah Allah untuk bersholawat kepada nabi.
2. Menyesuaikan diri dengan Allah dalam bersholawat kepada nabi.
3. Menyesuaikan diri dengan para malaikat dalam bersholawat kepa da nabi SAW.
4. Mendapatkan 10 rahmat dari Allah bagi orang yang bersholawat kepada nabi SAW satu kali saja.
5. Diangkat bagiya 10 derajat.
6. Dicatat untuknya 10 hasanat / kebaikan.
7. Dihapus darinya 10 kesalahan.
8. Diharapkan terkabul do`a-do`anya dengan sebab sholawat.
9. Sholawat menjadi penyebab untuk mendapatkan syafa`at dari nabi SAW di hari kiamat.
10. Sholawat menjadi penyebab untuk mendapatkan ampunan dari berbagai macam dosa dan ditutup aib kesalahannya.
11. Sholawat menjadi penyebab dicukupinya semua keinginan dan hajat seorang hamba.
12. Sholawat menjadi penyebab dekatnya hubungan seorang hamba dengan nabi SAW.
13. Sholawat dapat dijadikan sebagai pengganti sedekah.
14. Sholawat menjadi penyebab terkabul semua kebutuhannya.
15. Sholawat menjadi penyebab Allah dan para malaikat akan bersholawat kepadanya.
16. Sholawat menjadi penyebab untuk kesucian dan kebersihan bagi pembacanya
17. Sholawat menjadi penyebab bagi seorang hamba untuk mendapat kan kabar gembira tentang sorga sebelum kematiannya.
18. Sholawat menjadi penyebab keselamatan bagi pembacanya dari huru hara di hari kiamat.
19. Sholawat menjadi penyebab bagi nabi untuk menjawab sholawatnya dengan jawaban yang sempurna.
20. Sholawat menjadi penyebab untuk mengingatkan kembali sesuatu yang terlupa.
21. Sholawat menjadi penyebab harum semerbaknya suatu majlis dan tidak menjadi penyesalan bagi ahli majlis pada hari kiamat.
22. Sholawat menjadi penyebab untuk menolak kefakiran dan kemis kinan bagi pembacanya.
23. Sholawat menjadi pembela bagi seseorang dari panggilan bakhil jika ia bersholawat saat nama nabi SAW disebut.
24. Sholawat menjadi penyelamat bagi pembacanya dari kutukan dan celaan Allah jika ia tidak bersholawat saat nama nabi disebut.
25. Sholawat akan membawa pembacanya untuk mendapatkan jalan menuju sorga dan menyimpangkan jalan dari sorga bagi orang yang enggan untuk membacanya.
26. Sholawat menjadi penyelamat bagi seseorang dari bau busuknya suatu majlis yang tidak disebut nama Allah dan rosul-Nya.
27. Sholawat menyempurnakan kalam (pembicaraan) yang sunat di awali dengan hamdalah dan sholawat kepada nabi SAW.
28. Sholawat menjadi penyebab suksesnya seorang hamba saat ia me lintasi shirotol mustaqim.
29. Membaca sholawat dengan sempurna dapat menghilangkan tabiat kasar yang ada pada diri seseorang.
30. Sholawat menjadi penyebab seseorang akan mendapatkan pujian dan sanjungan dari penduduk langit dan bumi pada saat ia berjumpa dengan Allah SWT.
31. Sholawat menjadi penyebab seseorang akan mendapatkan rahmat yang luas dari Allah SWT.
32. Sholawat menjadi penyebab seseorang akan mendapatkan keber kahan dalam hidupnya.
33. Sholawat menjadi penyebab bertambahnya kecintaan seseorang kepada nabi Muhammad SAW, dan kecintaan kepada nabi meru pakan salah satu cabang dari pada cabang-cabang iman, karena tidak sempurna iman seseorang tanpa mencintai nabinya.
34. Sholawat menjadi penyebab seseorang akan dicintai oleh nabi.
35. Sholawat menjadi penyebab seseorang akan mendapatkan hida yah dari Allah dan hidup hatinya dengan keimanan.
36. Sholawat menjadi penyebab mantapnya kaki seseorang saat ia melintasi Shirotol Mustaqim.
37. Membaca sholawat, sekurang-kurangnya adalah dalam rangka melaksanakan hak nabi dan mensyukuri karunia Allah yang telah Dia limpahkan kepada kita ( dengan sebab ) beliau.
38. Membaca sholawat sudah tercakup di dalamnya zikir kepada Allah, bersyukur atas nikmat-Nya dan mengenal semua karunia-Nya yang sempurna yang terlimpah kepada kita.
39. Bersholawat kepada nabi sama kedudukannya dengan do`a dan permintaan seorang hamba kepada tuhannya, terkadang permintaan itu untuk nabinya dan terkadang untuk dirinya sendiri, karena di dalam membaca sholawat itu terdapat keistimewaan dan faedah yang sangat banyak.
40. Hasil dan faedah yang paling agung dalam bersholawat kepada nabi adalah menghadirkan wajah nabi yang mulia di dalam jiwa dan hati kita.
41. Memperbanyak sholawat kepada nabi SAW dapat menempatkan kedudukan seseorang seperti Syekhul Murobbiy ( pembimbing rohani / Mursyid/Muqadam ).
==============================
Referensi :

فَضَآئِلُ الصَّلَوَاتِ عَلَى خَيْرِ اْلبَرِيَّاتِ : اِمْتِثَالُ اَمْرِاللهِ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَمُوَافَقَتُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِى الصَّلاَةِ عَلَيْهِ. وَمُوَافَقَتُهُ اْلَمَلاَئِكَةَ فِى الصَّلاَةِ عَلَيْهِ. وَحُصُوْلُ عَشْرِ صَلَـوَاتٍ مِنَ اللهِ تَعَالَى عَلَى الَمُصَلِّى عَلَيْهِ بـِوَاحِدَةٍ. وَاَنَّهُ يَرْفَعُ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ. وَيُكْتَبُ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ. وَتـُُمْحَى عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئآتٍ. وَتُرْجَى لَهُ اِجَابَةُ دَعْوَتِهِ. وَاِنَّهَاسَبَبٌ لِشَفَاعَتِهِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِغُفْرَانِ الذُنوُْبِ وَسَتْرِ اْلعُيُوْبِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِكِفَايَةِ اْلعَبْدِ مَا اَهَمَّهُ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِقُرْبِ اْلعَبْدِ مِنْهُ. وِاِنَّهَا َتقُوْمُ مَقَامَ الصَّدَقَةِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِقَضَاءِ اْلـحَوَاِئجِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِصَلاَةِ اللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ عَلَى اْلـمُصَلِّى. وَاِنَّهَا سَبَبُ زَكَاةِ اْلـمُصَلِّىَ وَالطَّهَارَةِ لَهُ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِتَبْشِيْرِ اْلعَبْدِ بِالـْْجَنَّةِ قَبْلَ مَوْتِهِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِلنَّجَاةِ مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِرَدِّهِ عَلىَ الـْمُصَلِّىْ عَلَيْهِ اْلـمُوْفِيَةُ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِتَذَكُّرِ مَا نَسِيَهُ اْلـمُصَلِّى عَلَيْهِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِطِيْبِ اْلـمَجْلِسِ وَاَنْ لاَ يَعُوْدَ عَلَى اَهْلِهِ حَشْرَةُ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. وَاِنَّهَا سَبَبٌ لِنَفْيِ اْلفَقْرِ عَنِ اْلـمُصَلِّى عَلَيْهِ. وَاِنَّهَا تَنْفِيْ عَنِ اْلعَبْدِ اِسْمُ اْلبُخْلِ اِذَا صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ ذِكْرِهِ. وَنـَجَاتُهُ مِنْ دُعَآئِهِ عَلَيْهِ بِرَغْمِ اَنـْفِهِ اِذَا تَرَكَهَا عِنْدَ ذِكْرِهِ. وَإِنَّهاَ تَأْتِيْ بِصَاحِبِهَا عَلَى طَرِيْقِ اْلـجَنَّةِ وَتـُخْطِئُ بِتَارِكِهَا عَنْ طَرِيْقِهَا. وَإِنَّهاَ تُنْجِيْ مِنْ نــَتْنِ اْلـمَجْلِسِ الَّذِيْ لاَ يُذْكَرُ فِيْهِ اِسْمُ اللهِ وَرَسُوْلِهِ. وَإِنَّهاَ سَبَبٌ لِتَمَامِ اْلكَلاَمِ الَّذِيْ ابْتُدِئَ بـِحَمْدِ اللهِ وَالصَّلاَةِ عَلَى رَسُوْلِهِ. وَإِنَّهاَ سَبَبٌ لِفَوْزِ اْلعَبْدِ بِاْلـجَوَازِ عَلَى الصِّرَاطِ. وَإِنَّهَا يـَخْرُجُ اْلعَبْدُ عَنِ اْلـجَفَاءِ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهِ. وَإِنَّهاَ سَبَبٌ ِلإِلْقَاءِ اللهِ تَعَالَى الثَّناَءَ اْلـحَسَنَ عَلَى اْلـمُصَلِّى عَلَيْهِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَلأَرْضِ. وَإِنَّهَا سَبَبٌ ِلرَحْمَةِ اللهِ. وَإِنَّهَا سَبَبٌ لِلْبَرَكَةِ. وَإِنَّهَا سَبَبٌ لِدَوَاِم مَحَبَّتِهِ وَزِيَادَتِهَا وَتَضَاعُفِهَا وَذَلِكَ عَقْدٌ مِنْ عُقُوْدِ اْلإِيْمَانِ لاَيَتِمُّ اِلاَّ بِهِ. وَإِنَّهَا سَبَبٌ لِمَحَبَّةِ الرَّسُوْلِ لِلْمُصَلِّى عَلَيْهِ. وَإِنَّهاَ سَبَبٌ لـِهِدَايَةِ اْلعَبْدِ وَحَيَاةِ قَلْبِهِ. وَإِنَّهَا سَبَبٌ لِتَثْبِيْتِ اْلقَدَمِ. تَأْدِيَةُ الصَّلاَةِ عَلَيْهِ ِلأَقَلِّ اْلقَلِيْلِ مِنْ حَقِّهِ وَشُكْرِ نِعْمَةِ اللهِ الـَّّتِـيْ اَنْعَمَ بِهَا عَلَيْنَا. وَإِنَّهاَ مُتَضَمِّنَةٌ لِذِكْرِ اللهِ وَشُكْرِهِ وَمَعْرِفَةِ اِنْعَامِهِ. اِنَّ الصَّلاَةَ عَلَيْهِ مِنَ اْلعَبْدِ دُعَآءٌ وَسُؤَالٌ إِلَى رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَتَارَةً يَدْعُوْ لِنَبـِيِّهِ وَتاَرَةً لِنـَفْسِهِ وَلاَ يـَخْفَى مَافِي هَذَا مِنَ اْلـمَزِيةَِّ لِلْعَبْدِ. وَمِنْ أَعْظَمِ الثَّمَرَاتِ وَاَجَلِّ اْلفَوَائِدِ اْلـمُكْتَسَبَةِ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهِ اِنْطِبَاعُ صُوْرَتِهِ اْلكَرِيـْمَةِ فِي النَّفْسِ. وَإِنَّ اْلإِكْثاَرَ مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبـِـيِّ
يَقُوْمُ مَقَامَ الشَّيْخِ اْلـمُرَبِّيْ.

ALQURAN

" JIKA AL QURAN BISA BERBICARA "

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku, dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci.

Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.

Setelah usai engkau pun selalu menciumku mesra.

Sekarang engkau telah dewasa.

Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku.

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah.

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.

Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.

Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu, pagi-pagi, surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.

Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.

Sekarang, pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.

Waktu senggang, engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.

Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan.

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmallah).

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu.

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan.

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.

Menonton pertandingan Liga Italia, musik atau Film dan Sinetron laga.

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.

Waktupun cepat berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemari.

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.

Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali, itupun hanya beberapa lembar dariku.

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu, engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba, engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya.

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu.

Setiap saat berlalu, kuranglah jatah umurmu, dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu, apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati, di kuburmu nanti, aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan, yang akan membantu engkau membela diri.

Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat.

Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah aku lagi, bacalah kembali aku setiap hari, karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci

yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui, yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu.

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu, agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.

Sentuhilah aku kembali, baca dan pelajari lagi aku, setiap datangnya pagi dan sore hari seperti dulu, dulu sekali, waktu engkau masih kecil, lugu dan polos, di surau kecil kampungmu yang damai.

Jangan aku engkau biarkan sendiri, dalam bisu dan sepi.

Mahabenar Allah, yang Maha Perkasa lagi Mahabijaksana.

Jika anda rasa bahwa artikel ini telah bermanfaat bagi anda, bagikan artikel ini kepada teman-teman di media sosial anda, yakinlah, kebaikan sekecil apapun akan mendapatkan pahala. Aamiin.

KEUTAMAAN ASYURO

KEUTAMAAN HARI ASYURA'

Hari ini Senin, tanggal 9 Muharram, nanti malam kita sudah masuk hari Asyura' atau hari tanggal 10 Muharram 1441 H. Hari Asyura' adalah salah satu hari yang mulia.
Dalam kitab I'anatuttholibin 2/267 disebutkan:

ﻓﺎﺋﺪﺓ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : " ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻨِﻲ ﺇِﺳْﺮَﺍﺋِﻴﻞ ﺻَﻮْﻡَ ﻳَﻮْﻡٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔِ ﻭَﻫُﻮَ ﻳَﻮْﻡُ ﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﺍﻟْﻌَﺎﺷِﺮُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah menjadikan fardhu kepada Bani Israil puasa satu hari dalam setahun, hari ‘Asyura’, yaitu hari kesepuluh dari bulan Muharram

ﻓَﺼُﻮﻣُﻮﻩُ ﻭَﻭَﺳِّﻌُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻋِﻴَﺎﻟِﻜُﻢْ ﻓِﻴﻪِ ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﻭَﺳَّﻊَ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻋِﻴَﺎﻟِﻪِ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻣِﻦْ ﻣِﺎﻟِﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﻭَﺳَّﻊَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺳَﺎﺋِﺮَ ﺳَﻨَﺘِﻪِ
Oleh karena itu, hendaklah kalian berpuasa ‘Asyura dan lapangkanlah nafkah kalian terhadap keluarga kalian pada hari itu, karena sesungguhnya barangsiapa melapangkan nafkah kepada keluarganya dari harta bendanya pada hari ‘Asyura, niscaya Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.

ﻓَﺼُﻮﻣُﻮﻩُ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺗَﺎﺏَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺁﺩَﻡَ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺢَ ﺻَﻔِﻴًّﺎ
Lakukanlah puasa Asyura’, karena pada hari itu Allah menerima taubat nabi Adam,maka jadilah beliau orang yang bersih

ﻭَ ﺭَﻓَﻊَ ﻓِﻴﻪِ ﺇِﺩْﺭِﻳﺲَ ﻣَﻜَﺎﻧًﺎ ﻋَﻠِﻴًّﺎ
Dan Allah mengangkat nabi Idris hari itu pada tempat/kedudukan yang tinggi

ﻭَﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻧُﻮْﺣًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻨَﺔِ
Dan Allah mengeluarkan nabi Nuh dari kapalnya

ﻭَﻧَﺠَّﻰ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Dan Allah menyelamatkan nabi Ibrahim dari kobaran api

ﻭَﺃَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺘَّﻮْﺭَﺍﺓَ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﻮﺳَﻰ
Dan Allah, menurunkan kitab Taurat kepada nabi Musa

ﻭَﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻓِﻴْﻪِ ﻳُﻮْﺳُﻒَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴِّﺠْﻦِ
Dan Allah mengeluarkan nabi Yusuf dari penjara

ﻭَ ﺭَﺩَّ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﻌْﻘُﻮْﺏَ ﺑَﺼَﺮَﻩُ
Dan Allah mengembalikan mata penglihatan nabi Ya’qub

ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﻛَﺸَﻒَ ﺍﻟﻀُّﺮَّ ﻋَﻦْ ﺃَﻳُّﻮْﺏَ
Dan Allah membebaskan nabi Ayyub dari bencana (penyakit)

ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻳُﻮﻧُﺲَ ﻣِﻦْ ﺑَﻄﻦِ ﺍﻟْﺤُﻮْﺕِ
Dan Allah mengeluarkan nabi Yunus dari perut ikan

ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﻓَﻠَﻖَ ﺍﻟْﺒَﺤْﺮَ ﻟِﺒَﻨِﻲْ ﺇِﺳْﺮَﺍﺋِﻴْﻞَ
Dan pada hari itu Allah membelah lautan (menjadi daratan) bagi bani Israil

ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﻏَﻔَﺮَ ﻟِﺪَﺍﻭُﺩَ ﺫَﻧْﺒَﻪُ
Dan pada hari itu Allah mengampuni dosa nabi Dawud

ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻋْﻄَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚَ ﻟِﺴُﻠَﻴْﻤَﺎﻥَ
Dan pada hari itu Allah memberikan kerajaan kepada nabi Sulaiman

ﻭَﻓِﻲْ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﻏَﻔَﺮَ ﻟِﻤُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺄَﺧَّﺮَ
Dan pada hari itu Allah mengampuni dosa-dosa nabi Muhammad yang telah lalu maupun yang akan datang

ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻭَّﻝُ ﻳَﻮْﻡٍ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
Hari Asyura’ adalah hari pertama yang Allah ciptakan dunia

ﻭَﺃَﻭَّﻝُ ﻳَﻮْﻡٍ ﻧَﺰَﻝَ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﻤَﻄَﺮُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻳَﻮْﻡُ ﻋَﺎﺷُﻮْﺭَﺍﺀَ
Pada hari Asyura’ Allah menurunkan hujan dari langit untuk pertama kalinya

ﻭَﺃَﻭَّﻝُ ﺭَﺣْﻤَﺔٍ ﻧَﺰَﻟَﺖْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻳَﻮْﻡُ ﻋَﺎﺷُﻮْﺭَﺍﺀَ
dan pada hari Asyura pertama kali rahmat Allah turun di bumi

ﻓَﻤَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﻳَﻮْﻡَ ﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺻَﺎﻡَ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮَ ﻛُﻠَّﻪُ ، ﻭَﻫُﻮَ ﺻَﻮْﻡُ ﺍﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ
Barangsiapa berpuasa Asyura’, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun. Puasa Asyura’ adalah puasanya para nabi.

ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺣْﻴَﺎ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﺑِﺎﻟْﻌِﺒﺎَﺩَﺓِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻋَﺒَﺪَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣﺜﻞ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕِ ﺍﻟﺴَّﺒْﻊِ
Dan barangsiapa menghidupkan malam Asyura’ maka seakan-akan ia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya para penghuni tujuh langit.

ﻭَﻣَﻦْ ﺻَﻠَّﻰ ﻓِﻴْﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻊَ ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺭَﻛْﻌَﺔٍ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﻭَﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ ﺇِﺣْﺪَﻯ ﻭَﺧَﻤْﺴِﻴْﻦَ ﻣَﺮَّﺓً ﻏَﻔَﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻪُ ﺫُﻧُﻮْﺏَ ﺧَﻤْﺴِﻴﻦَ ﻋَﺎﻣًﺎ
Barangsiapa sholat empat rokaat dan pada setiap rokaat ia membaca Alhamdu Lillah sekali dan Qul Huwallah Ahad 51 (lima puluh satu) kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama 50 tahun

ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻘَﻰ ﻓِﻲْ ﻳَﻮْﻡِ ﻋَﺎﺷُﻮْﺭَﺍﺀَ ﺷُﺮْﺑَﺔَ ﻣَﺎﺀٍ ﺳَﻘَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻌَﻄْﺶِ ﺍﻟْﺄَﻛْﺒَﺮِ ﻛَﺄْﺳًﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻈْﻤَﺄْ ﺑَﻌْﺪَﻫَﺎ ﺃَﺑَﺪًﺍ، ﻭﻛَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻌْﺺِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻃَﺮْﻓَﺔَ ﻋَﻴْﻦٍ
Barangsiapa memberi seteguk air minum maka Allah akan memberikan kepadanya satu gelas minuman pada hari haus yang besar, yang mana dia tidak akan dahaga sesudah itu selamanya, dan seakan-akan ia tidak pernah bermaksiat kepada Allah sekejap pun.

ﻭَﻣَﻦْ ﺗَﺼَﺪَّﻕَ ﻓِﻴْﻪِ ﺑِﺼَﺪَﻗَﺔٍ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺮُﺩَّ ﺳَﺎﺋِﻼ ﻗَﻂُّ
Barangsiapa bersedekah dengan suatu sedekah pada hari Asyura’, maka seakan-akan ia tidak pernah menolak seorang pun yang meminta-minta.

ﻭَﻣَﻦِ ﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﻭَﺗَﻄَﻬَّﺮَ ﻳَﻮْﻡَ ﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﻟَﻢْ ﻳَﻤْﺮَﺽْ ﻓِﻲْ ﺳَﻨَﺘِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺮَﺽَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ .
Barangsiapa mandi pada hari Asyura’, maka ia tidak akan mengalami sakit apapun kecuali kematian

ﻭَﻣَﻦْ ﻣَﺴَﺢَ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺃْﺱِ ﻳَﺘِﻴْﻢٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻳْﺘَﺎﻡِ ﻭَﻟَﺪِ ﺁﺩَﻡَ ﻛُﻠِّﻬِﻢْ .
Barangsiapa tangannya mengusap kepala anak yatim atau berbuat baik kepadanya, maka seakan-akan ia ia telah berbuat baik kepada semua anak yatim bani Adam.

ﻭَﻣَﻦْ ﻋَﺎﺩَ ﻣَﺮِﻳْﻀًﺎ ﻓِﻲْ ﻳَﻮْﻡِ ﻋَﺎﺷُﻮْﺭَﺍﺀَ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻋَﺎﺩَ ﻣَﺮْﺿَﻰ ﺃَﻭْﻟَﺎﺩِ ﺁﺩَﻡَ ﻛُﻠِّﻬِﻢْ .
Dan barangsiapa menjenguk orang sakit pada hari Asyura’, maka seakan-akan ia telah menjenguk semua orang sakit dari keturunan nabi Adam.

ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵَ، ﻭَﺍﻟﻠَّﻮْﺡَ، ﻭَﺍﻟْﻘَﻠَﻢَ
Pada hari Asyura’ Allah menciptakan ‘Arasy, Lauh, Qalam,

ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞَ، ﻭَﺭَﻓَﻊَ ﻓِﻴْﻪِ ﻋِﻴْﺴَﻰ
dan hari itu Allah menciptakan Jibril, dan mengangkat nabi Isa

ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﻘُﻮْﻡُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ
dan pada hari itu terjadinya kiamat
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، اَللّٰهُمَّ يَامُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ وَيَامُخْرِجَ ذِى النُّوْنِ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ، وَيَاجَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ، وَيَاغَافِرَ ذَنْبِ دَاوُدَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ، وَيَا كَاشِفَ ضُرِّ اَيُّوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ، وَيَاسَامِعَ دَعْوَةِ مُوْسٰى وَهَارُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ، وَيَاخَالِقَ رُوْحِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ، وَيَارَحْمٰنَ الدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ أَطِلْ عُمْرِيْ فِيْ طَاعِتِكَ وَمُحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَاَحْيِنِيْ حَيَاةً طَيِّبَةً وَّتَوَفَّنِيْ عَلَى اْلاِسْلَامِ وَاْلاِيْمَانِ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
"Ya Allah, anugerahi Rahmat dan keselamatan kepada panutan kami nabi Muhammad, keluarga, dan semua shahabatnya. Ya Allah, Wahai Dzat Pemberi jalan keluar dari segala kesusahan, wahai Yang mengeluarkan Zun Nun pada hari Asyura, wahai Yang menghimpun semua keturunan Ya’qub pada hari Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Daud pada hari Asyura, wahai Yang membebaskan penyakit Ayyub pada hari Asyura, wahai Yang mendengar seruan Musa dan Harun pada hari Asyura, wahai Yang menciptakan ruh nabi Muhammad saw pada hari Asyura.
Wahai Yang Maha Pemurah di dunia dan di akhirat, panjangkanlah usiaku dalam taat kepada-Mu, mencintai-Mu dan mendapat ridha-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Hidupkanlah pula aku dalam kehidupan yang baik dan wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan iman. Wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.
Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Aamiiiin...

JIKA TERLALU BANYAK MAKAN

*AKIBAT (EFEK) TERLALU BANYAK MAKAN*
ويقال في كثرة الأكل ست خصال مذمومة: اولها أن يذهب خوف الله من قلبه...الخ.
Didalam Kitab Ihya' Dikatakan: Orang² Yang Banyak Makan Akan Mendatangkan 6 Sifat Tercela:

1. Hilang Rasa Takutnya Kepada Alloh Swt Dari Hatinya, Sebab Nafsunya Akan Menguasai Jiwanya.

2. Hilang Nya Sifat Kasih Sayang Dari Dalam Hatinya Kepada Sesama Saudara Muslim Lainnya, Karena Dia Akan Menganggap Bahwasanya Saudara² Nya Itu Telah Kenyang Seperti Dirinya, Padahal Nyatanya Masih Banyak Yang Kelaparan.

3. Badannya Akan Terasa Berat Untuk Berbuat Ta'at Kepada Alloh Swt.

4. Apabila Dia Mendengar Kalam Hikmah (Nasehat²) Maka Tidak Akan Tersentuh Hatinya.

5. Apabila Dia Memberikan Kata² Nasehat Dan Hikmah Maka Tidak Akan Berbekas Dihati Manusia.

6. Akan Mengundang Banyak Penyakit Bagi Dirinya.

Mari Biasakan Lapar Saudaraku.. Untuk Memerangi Hawa Nafsu Kita.

Referensi: Ihya Ulumiddin Juz 3 Hal 32.

NASEHAT IMAM SYAFI I




اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎

NASEHAT EMAS DARI ; IMAM SYAFI'I

1. "Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan" (Imam Syafi'i)

2. "Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i)

3. "Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i)

4. "Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i)

5. "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)

6. "Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i)

7. "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i)

8. "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syafi'i)

9. "Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing" (Imam Syafi'i)

10. "Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti" (Imam Syafi'i)

11. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" (Imam Syafi'i)

12. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha" (Imam Syafi'i)

13. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang" (Imam Syafi'i)

14. "Apabila engkau memiliki seorang sahabat yg membantumu dalam ketaatan kepda Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah" (Imam Syafi'i)

Semoga bermanfaat

Aamiin ya robbal`alamin

MANFAAT CEPLUKAN

 CEPLUKAN


Dulu sekali pohon ini suka 'dilecehkan' untuk menggoda teman yang lagi patah hati karena cinta monyetnya.
Gantung diri aja di pohon ceplukan .... ledek mereka yang gemes karena si teman yang menjadi murung karena ditinggal monyetnya.

Ceplukan atau ciplukan adalah pohon kecil yang buahnya bulat seperti kelereng. Buahnya terbungkus oleh kelopak, kalau masak warnanya kuning dan ketika masih mentah warnanya hijau. Biasanya tumbuh dipekarangan atau kebun secara liar. Buah ini dulu hanya dipandang sebelah mata, namun sekarang dicari banyak orang karena khasiatnya.

Buah unik ini  dihargai 10rb/buah, sedangkan dipusat perbelanjaan dibanderol sekitar 500rb/kg.
BUSYEEET !!!

Ketika aku kanak-kanak dulu sering melihat tanaman ini digunakan sebagai obat luka. Daunnya dilumatkan lalu ditempelkan pada luka dibarengi memakan buahnya dengan harapan lukanya cepat sembuh.

Analisis laboratorium, ternyata buah ceplukan mengandung vitamin C yang  diklaim lebih tinggi dibandingkan anggur.

Dewasa ini ceplukan dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik.

Berikut 16 manfaat luar biasa dari buah ciplukan.

1. Menyembuhkan penyakit jantung
Caranya, ambil 40 helai daun ciplukan dan hancurkan dengan blender seperti jus, kemudian minum tanpa campuran apa-apa. Boleh juga dimakan seperti lalapan.

2. Sebagai obat asma
Ambil daun dan batang  buah ciplukan, rebus dan minum air rebusan tersebut.

3. Mengobati penyakit kurap
Untuk mengobatinya cukup hancurkan daun dari buah ciplukan dan oleskan pada bagian kulit yang terkena kurap.

4. Menurunkan demam
Nggak hanya daun, buah ciplukan juga bisa dikonsumsi untuk menurunkan demam atau panas terutama pada anak-anak.

5. Menurunkan tekanan darah tinggi
Caranya dengan meminum air rebusan daun, buah dan akar selama tiga minggu berturut-turut.

6. Membersihkan kencing kotor
Cukup dengan minum air rebusan dari akar sampai pucuk buah ciplukan.

7. Mengobati kanker payudara
Caranya, pucuk yang muda dicampur dgn empat biji beras dan tunas kunyit. Kemudian digiling dengan parutan kelapa sampai lumat. Setelah itu ramuan tadi langsung ditempelkan pada payudara.

8. Menghilangkan kuning pada bayi yang baru lahir
Caranya, ciplukan di jemur hingga kering, kemudian digunakan untuk air mandi bayi yang baru lahir.

9. Menyadarkan orang pingsan
Ambil akarnya dan bakar. Kemudian abunya dicampur dengan kapur sirih. Setelah itu campurkan dengan sedikit minyak kelapa, dan oleskan pada kepala orang yang sedang pingsan.

10. Mengobati stroke
Meminum dan memakan bagian-bagian dari buah ciplukan secara rutin juga dapat membantu mengobati penyakit stroke.

11. Menambah kecerdasan
Buah ciplukan yang di campur air, jeruk nipis, dan sedikit gula selain nikmat ternyata juga dapat meningkatkan kecerdasan anak.

12. Mengobati kencing manis
Caranya, rebus batang dan akar dari buah Ciplukan, kemudian minum tiga kali sehari.

13. Menghilangkan sakit persendian
Caranya, campur daun dengan kapur sirih kemudian tempelkan pada persendian yang sakit.

14. Menurunkan kolesterol
Caranya, makan daun dari buah ciplukan dua helai tiga kali sehari.

15. Untuk tambah darah
Caranya, masak batang dari buah ciplukan, kemudian minum air rebusannya.

16. Penawar racun
Semua bagian dari buah ciplukan ternyata bisa dikonsumsi sebagai penawar racun.

**Peringatan !!!
jangan mengonsumsinya bersamaan dengan kopi, karena konon malah dapat menyebabkan keracunan.

zAID BIN TSABIT


Zaid Bin Tsabit Sang Penerjemah Rasulullah

Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu adalah seorang sahabat Anshar. Ia dipilih sebagai ketua tim pembukuan Alquran di Abu Bakar dan di zaman Utsman bin Affan. Amanah yang besar itu tentu menunjukkan sebesar apa kapasitas dan kedudukan beliau dalam Islam dan sejarah umat Islam.

Asal-Usulnya

Beliau adalah Zaid bin Tsabit bin adh-Dhahak al-Anshari. Ia berasal dari Bani Najjar yang merupakan keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah. Saat Rasulullah tiba di Madinah, kondisi Zaid kala itu adalah seorang anak yatim. Ayahnya wafat pada Perang Bu’ats. Di tahun pertama hijrah itu, usia Zaid tidak lebih dari 11 tahun. Ia memeluk Islam bersama keluarganya. Rasulullah pun mendoakan keberkahan untuknya.

Kesungguhan Zaid

Sewaktu kecil, ia bersama orang-orang dewasa berangkat menemui Rasulullah untuk turut serta dalam Perang Badar. Tapi, Rasulullah tidak mengizinkannya karena ia terlalu muda dan badannya pun masih kecil. Tidak menyerah karena ditolak saat Perang Badar, saat Rasulullah menyiapkan pasukan Perang Uhud, Zaid kembali mendaftarkan diri. Kali ini ia berangkat bersama rombongan remaja seusianya. Berharap Rasulullah mengikut-sertakan mereka dalam pasukan mujahidin. Dan keluarga mereka lebih-lebih lagi harapannya agar Rasulullah menerima mereka.

Rasulullah memandangi mereka dengan pandangan terima kasih. Seakan-akan beliau menginginkan mereka untuk izin tidak ikut saja. Majulah anak muda yang bernama Rafi’ bin Khadij membawa sebuah belati atau tombak. Ia memamerkan keahliannya memegang senjata tersebut. Rafi’ berkata, “Sesungguhnya aku sebagaimana yang Anda lihat. Aku mahir dalam melempar senjata, karena itu izinkanlah aku.” Rasulullah pun mengizinkannya.

Kemudian Samurah bin Jundab pun maju. Salah seorang anggota keluarganya mengatakan, “Sesungguhnya Samurah lebih hebat dari Rafi.” Rasulullah pun mengizinkan beliau.

Tersisalah 6 orang pemuda pemberani lainnya. Di antara mereka ada Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin Umar. Mereka mengeluarkan segala kemampuan membujuk rayu Rasulullah. Tak mempan dengan lisan, mereka bujuk dengan air mata. Belum juga berhasil dengan cara mengiba itu, mereka unjuk kekuatan dengan menunjukkan otot-otot mereka. Tapi usia mereka masih terlalu muda. Dan tubuh mereka masih begitu kecil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menolak mereka secara halus sekaligus menghibur mereka dengan berjanji akan mengajak mereka pada perang selanjutnya.

Akhirnya, Zaid dan Tsabit bersama anak-anak seusiasanya memulai pengalaman jihad mereka di Perang Khandaq. Pada tahun 5 H.

Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu berkata, “Pada Perang Bu’ats aku berusia 6 tahun. Hal itu terjadi 5 tahun sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah. Dan saat itu aku berusia 11 tahun. Aku dipertemukan dengan Rasulullah. Mereka berkata, ‘Ada seorang anak dari Kabilah Khazraj yang telah menghafal 16 surat’. Namun beliau tidak mengizinkan aku di Perang Badar dan Uhud. Barulah aku diizinkan di Perang Khandaq.”

Zaid memegang bendera Bani Najjar di Perang Tabuk. Awalnya bendera tersebut di pegang Umarah bin Hazm, tapi Rasulullah mengambilnya dan menyerahkannya kepada Zaid. Umarah berkata, “Wahai Rasulullah, apakah ada sesuatu tentangku (yang buruk) yang sampai kepadamu?” “Tidak ada. Tapi, yang lebih banyak menghafal Alquran layak dikedepankan. Dan Zaid lebih banyak menghafal Alquran daripada engkau.”

Perlu diketahui, dahulu para sahabat menghafal 10 ayat-10 ayat. Ketika mereka sudah paham dan mengamalkannya barulah mereka menambah hafalan. Sehingga siapa yang paling banyak hafalannya, maka semakin baik kualitasnya di antara mereka.

Pemuda Anshar Yang Cerdas

Dari Amir, ia menceritakan:

Sesungguhnya tebusan tawanan Perang Badar adalah 40 ukiyah emas. Siapa yang memiliki kepandaian baca-tulis, mereka diperintahkan mengajar baca-tulis kepada 10 orang kaum muslimin. Di antara yang mendapat pengajaran adalah Zaid bin Tsabit. Zaid adalah seorang cendekia dan memiliki keistimewaan dalam berbagai bidang. Ia seorang penghafal Alquran. Juru tulis Nabi yang menulis wahyu yang turun kepada Rasulullah. Ia memiliki kualitas ilmu dan hikmah yang mendalam.

Ketika Rasulullah mulai menyampaikan risalah Islam keluar Madinah, melakukan surat-menyurat kepada para raja dan kaisar, beliau memerintahkan Zaid untuk mempelajari bahasa-bahasa mereka. Zaid pun berhasil menguasai bahasa-bahasa tersebut dalam waktu yang singkat.

Zaid bin Tsabit mengatakan, “Aku dipertemukan dengan Nabi saat beliau tiba di Madinah. Ada yang mengatakan, ‘Ini adalah seorang anak dari Bani Najjar. Ia telah menghafal 17 surat (diriwayat sebelumnya 16)’. Aku pun membacakannya di hadapan beliau. Beliau sangat terkesan. Lalu beliau berkata, ‘Pelajarilah bahasa Yahudi (bahasa Ibrani). Sesungguhnya aku tidak bisa membuat mereka beriman dengan kitabku’. Aku pun melakukan apa yang beliau minta. Berlalulah waktu tidak lebih dari setengah bulan, aku pun menguasainya. Kemudian aku menulis surat Nabi kepada mereka. Apabila mereka yang mengirimkan surat kepada beliau, akulah yang menerjemah.”

Dari Tsabit bin Ubaid dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, Rasulullah berkata kepadaku, “Apakah engkau bisa Bahasa Suryaniyah?” “Tidak,” jawabku. “Pelajarilah. Sungguh nanti akan datang surat-surat kepada kita”, pinta Rasulullah. Aku pun mempelajarinya dalam rentang waktu 17 hari.

Kita teringat dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ مَعَالِيَ الْأُمُوْرِ وَأَشْرَافِهَا وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا

“Sesungguhnya Allah mencintai perkara yang terbaik dan membenci sesuatu yang asal-asalan.” (HR. ath-Thabrani).

Bagaimana pengaruh pendidikan Rasulullah terhadap para sahabat. Selain faktor kecerdasarn, tentu tekad dan kesungguhan juga berpengaruh besar. Sehingga Zaid begitu cepatnya menguasai bahasa-bahasa asing tersebut.

Al-A’masy mengatakan, “Pernah datang surat-surat kepada Zaid. Tapi ia tidak tertarik membacanya, kecuali yang ia percaya saja. Dari sinilah ia dikenal dengan panggilan Penerjemahnya Rasul.”

Penghafal Alquran

Sejak dimulainya dakwah Islam selama lebih kurang 20 tahun sejak wahyu pertama turun, terdapat sekelompok sahabat yang mampu menghafal dengan kemampuan biasa. Ada yang mampu menghafal semua yang tertulis. Ada pula yang menghafal semua ayat yang tersusun. Di antara mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ubay bin Ka’ab, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas, dan Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhum ajma’in. Setelah Alquran diturunkan secara sempurna, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakannya kepada para sahabat dengan berurutan sebagaimana susunan surat dan ayat yang kita ketahui sekarang.

Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu pernah menyetorkan hafalannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun wafat beliau. Di tahun itu, Zaid menyetorkan hafalannya sebanyak dua kali. Dan qiro-at tersebut dinamakan qiro-at Zaid bin Tsabit. Karena dia pula yang menulis dan mengajukannya kepada Nabi agar dikoreksi. Dan teks tersebut beliau bacakan kepada orang-orang hingga beliau wafat.

Awal Pembukuan Alquran

Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, kaum muslimin dibuat sibuk dengan konflik melawan orang-orang murtad. Sehingga banyak korban jatuh dari kaum muslimin. Dalam Perang Yamamah (perang menghadapi nabi palsu, Musailimah al-Kadzab) misalnya, sejumlah besar penghafal Alquran gugur. Umar bin al-Khattab khawatir para penghafal Alquran terus berguguran karena konflik belum juga usai. Ia mendiskusikan ide membukukan Alquran dengan Khalifah Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar beristikharah. Bermusyawarah dengan para sahabat. Setelah itu, ia memanggil Zaid bin Tsabit, “Sesungguhnya engkau adalah seorang pemuda yang cerdas. Aku akan memberimu tugas penting…” Abu Bakar memerintahkanya membukukan Alquran.

Zaid pun memegang tanggung jawab besar. Ia diuji dengan amanah yang berat dalam proyek besar ini. Ia mengecek dan menelaah hingga terkumpullah Alquran tersusun dan terbagi-bagi berdasarkan surat masing-masing. Tentang tanggung jawab besar ini, Zaid berkata, “Demi Allah! Kalau sekiranya kalian bebankan aku untuk memindahkan bukit dari tempatnya, tentu hal itu lebih ringan daripada kalian perintahkan aku untuk membukukan Alquran.”

Ia juga mengatakan, “Aku meneliti Alquran, mengumpulkannya dari daun-daun lontar dan hafalan-hafalan orang.” Namun dengan taufik dari Allah ia berhasil menjalankan amanah besar tersebut dengan baik.

Penyeragaman Bacaan Alquran

Pada masa pemerintah Khalifah Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu jumlah orang yang memeluk Islam semakin hari semakin bertambah. Hal itu terjadi di berbagai daerah. Tentu saja hal ini sangat positif. Namun, hal ini bukanlah tanpa celah. Daerah-daerah tersebut menerima riwayat qira-at yang berbeda-beda. Dan mereka belum mengenal variasinya. Sehingga mereka menyangka orang yang berbeda bacaan Alqurannya membuat-buat bacaan baru. Muncullah masalah baru.

Melalui usul sahabat Hudzaifah bin al-Yaman, Khalifah Utsman bin Affan pun membuat kebijakan menyeragamkan bacaan Alquran. Utsman mengatakan, “Siapakah orang yang paling dipercaya untuk menulis?” Orang-orang menjawab, “Penulisnya Rasulullah, Zaid bin Tsabit.” Utsman kembali mengatakan, “Siapakah yang paling fasih bahasa Arabnya?” Orang-orang menjawab, “Said bin al-Ash. Ia seorang yang dialeknya paling mirip dengan Rasulullah.” Utsman kembali mengatakan, “Said yang mendikte dan Zaid yang menulis.”

Zaid bin Tsabit meminta bantuan sahabat-sahabat yang lain. Para sahabat pun membawakan salinan Alquran yang ada di rumah Ummul Mukminin Hafshah binti Umar radhiallahu ‘anha. Para sahabat saling membantu dalam peristiwa besar dan bersejarah ini. Mereka jadikan hafalan Zaid sebagai tolok ukur. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan, “Pastilah para penghafal Alquran dari sahabat Muhammad tahu bahwa Zaid bin Tsabit adalah orang yang sangat mendalam ilmunya.”

Keutamaan Zaid bin Tsabit

Figur seorang Zaid bin Tsabit memiliki kedudukan yang tinggi di tengah masyarakat. Kaum muslimin sangat menghormatinya. Suatu hari Zaid mengendarai hewan tunggangannya. Kemudian Abdullah bin Abbas mengambil tali kekangnya dan menuntunnya. Melihat hal itu, Zaid berkata, “Biarkan saja wahai anak paman Rasulullah.” “Tidak. Seperti inilah selayaknya kita menghormati ulama kita,” jawab Ibnu Abbas.

Yang Pertama Membaiat Abu Bakar

Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengisahkan:

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, orang-orang Anshar angkat bicara. Salah seorang di antara mereka mengatakan, ‘Wahai orang-orang Muhajirin, sesungguhnya jika Rasulullah menugaskan salah seorang di antara kalian, beliau akan menjadikan salah seorang di antara kami sebagai pendampingnya. Karena itu, kami memandang setelah beliau kepemimpinan ini dipegang oleh dua orang. Satu dari kalian dan satu dari kami’.

Orang-orang Anshar pun menyuarakan demikian. Lalu berdirilah Zaid bin Tsabit. Ia berkata, ‘Sesungguhnya Rasulullah berasal dari Muhajirin. Dan kepemimpinan itu pada Muhajirin dan kita adalah penolong mereka. Sebagaimana kita telah menjadi Anshar nya Rasulullah’.

Abu Bakar pun berdiri dan berterima kasih atas ucapan Zaid yang menenangkan suasana. Abu Bakar berkata, ‘Wahai orang-orang Anshar, benarlah apa yang teman kalian ucapkan. Seandainya kalian melakuakn selain itu, tentu kami tidak membenarkannya’.

Zaid menggapai tangan Abu Bakar, kemudian berkata, ‘Ini adalah sahabat kalian. Baiatlah dia’.

Apabila Abu Bakar berhaji, maka Umar dan Zaid bin Tsabit yang menggantikan beliau sebagai khalifah. Zaid juga diberi amanah membagi ghanimah di Perang Yarmuk. Ia juga merupakan salah seorang dari enam orang ahli fatwa: Umar, Ali, Ibnu Mas’ud, Ubay, Abu Musa, dan Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhum ajma’in. Umar dan Utsman tidak melebihkan seorang pun dalam permasalah kehakiman, fatwa, faraidh, dan qiroa-ah dibanding Zaid bin Tsabit.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرْحَمُ أُمَّتِي بِأُمَّتِي أَبُو بَكْرٍ وَأَشَدُّهُمْ فِي أَمْرِ اللَّهِ عُمَرُ وَأَصْدَقُهُمْ حَيَاءً عُثْمَانُ وَأَعْلَمُهُمْ بِالْحَلَالِ وَالْحَرَامِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ وَأَفْرَضُهُمْ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ وَأَقْرَؤُهُمْ أُبَيٌّ وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَمِينٌ وَأَمِينُ هَذِهِ الْأُمَّةِ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ

“Umatku yang paling penyayang terhadap yang lain adalah Abu Bakar. Yang paling kokoh dalam menjalankan perintah Allah adalah Umar. Yang paling jujur dan pemalu adalah Utsman. Yang paling mengetahui halal dan haram adalah Mu’adz bin Jabal. Yang paling mengetahui ilmu fara’idh (pembagian harta warisan) adalah Zaid bin Tsaabit. Yang paling bagus bacaan Alqurannya adalah Ubay. Setiap umat mempunyai orang kepercayaan. Dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.” (HR. at-Turmudzi 3791).

Seorang tokoh tabi’in, Muhammad bin Sirin, mengatakan, “Zaid bin Tsabit mengalahkan orang-orang dalam dua hal: Alquran dan faraidh.”

Wafatnya

Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu wafat pada tahun 45 H di masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan radhiallahu ‘anhu.

Di hari wafatnya Zaid, Abu Hurairah berkata, “Pada hari ini telah wafat tintanya umat ini. Semoga Allah menjadikan Ibnu Abbas sebagai penggantinya.”

Tinta adalah ungkapan untuk keluasan ilmu. Karena di zaman dahulu, menulis ilmu itu membutuhkan tinta.

*SEMOGA_BERMANFAAT*

RENUNGAN

SEBUAH RENUNGAN


Saya suka Dengan Tulisan ini, semoga Kalian juga suka 💖💖💖💖

Sebuah BOTOL🍶
~Kalau diisi air mineral, harganya 3 ribuan...
~Kalau diisi jus buah, hargan ya 10 ribuan...
~Kalau diisi Madu, harganya ratusan ribu...
~Kalau diisi minyak wangi harganya bisa jutaan!.
~Kalau diisi air comberan, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya...

Sama-sama dikemas dalam BOTOL tetapi berbeda nilainya, sebab "isi" yang ada di dalamnya berbeda...

Begitu juga dgn kita; semua sama... semua manusia...

Yang membedakannya adalah; KARAKTER yg ada didalam diri kita.

Ilmu dan pemahaman yg benar akan membangun karakter yg benar.

"Sukses tidak diukur dari posisi yg kita capai, tapi dari kesulitan'2 yg berhasil kita atasi ketika berusaha meraih sukses"

Bila kita mengisi hati, dgn penyesalan masa lalu & kekhawatiran akan masa depan, hampir pasti kita tidak akan memiliki hari ini untuk kita syukuri.

Hujan & badai akan selalu kita temui dalam perjalanan hidup, namun...

"Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu berdoa memohon hujan berhenti, tetapi cukup berdoa agar Payung kita bertambah kuat"

Ingat! Umur itu seperti es batu.
dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair... digunakan atau tidak digunakan umur kita tetap akan berkurang dari "jatah" yg telah ditetapkan.

"Selagi masih tersisa jatah usia kita, lakukanlah KEBAIKAN sebanyak yg kita mampu lakukan."

1. Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
          Waktu, Ucapan dan Kesempatan  
Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal karenanya...

2. Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
          Amarah, Keangkuhan dan Dendam
Hindarilah ia selalu...

3. Ada 3 hal yang tidak boleh hilang :
          Harapan, Keikhlasan dan Kejujuran    
Peliharalah ketiganya...

4. Ada 3 hal yang paling berharga :
        Kasih Sayang, Cinta dan Kebaikan      
Pupuklah itu semua...

5.  Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:
          Kekayaan, Kejayaan dan Mimpi    
Jangan terobsesi karenanya...

6. Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang :        
    Komitmen, Ketulusan dan Kerja Keras    
Upayakanlah sekuatnya...

7. Ada 3 hal yang membuat kita sukses :
           Tekad, Kemauan dan Fokus
Usahakan dengan sungguh-sungguh...

8. Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu :
          Rejeki, Umur dan Jodoh        
Mintalah pada TUHAN..
TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI :    
         Tua , Sakit dan Kematian

Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya...

Monday, October 7, 2019

IMAM MALIK & IMAM SYAFI'I

🕊 IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI’I🕊

Guru & Murid Tertawa Karena Beda Pendapat Tentang Rezeki
.
#Imam_Malik ( guru Imam Syafii ) dalam majlis menyampaikan :

Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya.
.
Sementara #Imam_Syafii ( sang murid berpendapat lain) :

Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki.

Guru dan murid bersikukuh pada pada pendapatnya.
.
Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.

Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.
.
Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita. . Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat “seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”
.
Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan.
“Sehari ini aku memang tidak keluar pondok...hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. ......Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”
.
#Guru dan #murid itu kemudian tertawa.
Dua Imam madzab mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama.

Begitulah cara Ulama bila melihat perbedaan, bukan dengan cara menyalahkan orang lain dan hanya membenarkan pendapatnya saja..

Semoga dapat menjadi pelajaran buat kita semua..

MANFAAT SHALAT DHUHA

*AKIBAT SHALAT DHUHA*

Banyak Orang Yang belum tahu apa akibat yang akan mereka rasakan bila rajin shalat dhuha.

Beruntung sekali anda punya kesempatan membaca tulisan dibawah ini, semoga memjadi pelajaran berharga untuk kita semua.

*Pertama*
orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. *“Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”* (HR. Turmudzi)

*Kedua*
Barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Alah. *“Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.”* (HR. Hakim).

*Ketiga*
Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. *“Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.”* (HR. At-Thabrani).

*Keempat*
Orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. *“Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.”* (HR. At-Thabrani).

*Kelima*
Allah menyukupkan rezekinya. *“Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.”* (HR. Abu Darda`).

*Keenam*
Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. *“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.”* (HR Muslim).

*_Setelah Baca Tulisan Diatas Masih Punya Alasan Untuk Meninggalkan Shalat Dhuha ?_*

Shalat Dhuha mempunyai kedudukan mulia. Disunnahkan untuk kita kerjakan sejak terbitnya matahari sampai menjelang datangnya shalat dzuhur.
Syukron ...siapapun yg menulis Pertama tulisan ini semoga kita bisa mengambil pelajaran dan kita amalkan dikeseharian kita.

*_SEMANGAT SHALAT DHUHA_*

🍃 Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa

🍃 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: *"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala."* (HR. Al-Bukhari).

Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebookmu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin..

Semoga yg berkomentar Aamiin dijauhkan dari segala penyakit, diberi sehat wal'afiat, rezekinya melimpah ruah, dan keluarganya bahagia Dan bisa masuk Surga melalui pintu mana saja. Aamiin ya Rabbal'alamiin..

Semoga bermanfaat.Aamiin..

LIDAH BUAYA

LIDAH BUAYA (Aloe Vera)

MANFAAT DAN KHASIAT LIDAH BUAYA.
Lidah buaya memiliki banyak kandungan senyawa biologis aktif, seperti: mannans asetat, polymannans, antrakuinon, berbagai lektin, zat saponin dan senyawa antrakuinon. Senyawa antrakuinon yang terdapat pada lidah buaya merupakan zat yg dapat menangkal bakteri.
Khasiat lidah buaya di antaranya bisa mengatasi berbagai penyakit, seperti:
> antiradang
> obat pencahar
> memperbaiki pankreas
> melancarkan peredaran darah
> mengatasi tekanan darah tinggi
> menyembuhkan TBC
> menyembuhkan asma
> menyembuhkan batuk
> menyembuhkan luka bakar
> menyembuhkan sakit perut
> menyembuhkan eksim
Berikut beberapa cara meramu lidah buaya untuk mengatasi beberapa penyakit, dan dijadikan sebagai obat tradisional:

1. Sakit kepala, Pusing, Sembelit, Kejang pada anak, Kurang gizi, Batuk rejan, Muntah darah, Kencing manis, Wasir, Peluruh, dan Haid.
Ambil 200 gram daun segar lidah buaya dicuci bersih, dikupas lalu direbus dengan 3 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam.

2. Penyubur rambut
Ambil lidah buaya segar secukupnya, belah, ambil bagian dalam yang bentuknya seperti agar-agar/jelly, gosokan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.

3. Luka bakar dan tersiram air panas.
Lidah buaya dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.

4. Bisul
Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.

5. Menghilangkan Jerawat
Belah lidah buaya, lalu ambil getahnya atau lendir yang terdapat didalamnya. Oleskan pada bagian wajah yang terkena jerawat kurang lebih selama 15-20 menit kemudian bilas dengan air hangat. lakukan cara ini 1 kali sehari.

6. Menghilangkan Flek Hitam
Cuci muka dengan air bersih, setelah muka dibersihkan, ambil lidah buaya, lalu bersihkan dari lendir-lendirnya, oleskan kemuka dan biarkan selama 30 menit. Setelah itu bersihkan kembali muka dengan air bersih dan keringkan. Lakukan minimal 2x sehari secara berturut-turut dan rutin.

7. Kesehatan Bulu Mata
Sebelum tidur atau saat sedang bersantai, cuci bulu mata anda agar terbebas dari bahan kimia seperti maskara. Lalu ambil jelly lidah buaya dan oleskan dengan lembut serta pelan-pelan pada bulu mata, biarkan selama 30 menit lalu cuci dengan air hingga bersih. Lakukan dengan rutin untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

8. Menyuburkan Alis
Jelly lidah buaya juga bisa digunakan untuk mempertebal alis mata. Caranya sebelum tidur jelly lidah buaya dioleskan ke bulu alis mata, lalu keesokan harinya ketika bangun dari tidur, cuci hingga bersih. lakukan cara ini tiap hari untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

9. Perawatan Kulit
Ambil sepotong lidah buaya dan sisihkan bagian jely nya saja. Ingat, ini tidak termasuk cairan lengket yang menempel pada kulitnya. Hancurkan jely dan oleskan pada kulit sebelum tidur. Selain jerawat hilang, kulit juga akan menjadi lembut, bersinar dan tidak akan keriput.

10. Pembersih makeup
Anda boleh mencoba gel lidah buaya ini untuk membersihkan makeup Anda. Langsung mengambil gel alaminya, maka ia akan membersihkan makeup dengan lembut tanpa meninggalkan iritasi

11. Melembabkan
Tak perlu bingung mencari pelembab yang alami dan aman untuk kulit sensitif. Anda cukup mencari yang berbahan lidah buaya sehingga kulit menjadi tetap dingin. Ia juga aman untuk kulit sensitif, kulit berjerawat. Bahkan lidah buaya akan membantu menyembuhkan jerawat dan bekas jerawat.

12. Mengatasi Diabetes
Dengan merebus lidah buaya yang sudah dibuang durinya dengan 3 gelas air bersih dan tersisa hinga menjadi 1 1/2 gelas. Minum ramuan ini 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.

13. Mengobati Wasir
Siapkan setengah batang lidah buaya beserta dua sendok madu dan setengah cangkir air matang. Parut lidah buaya, lalu tambahkan madu dan setengah cangkir air matang pada parutan tadi, aduk sampai rata dan saring untuk diambil airnya. Minum ramuan ini tiga kali sehari.

14. Melancarkan pencernaan
Tanaman lidah buaya sudah dikenal sejak lama sebagai tanaman obat yang membantu melancarkan pencernaan dan menjaga pencernaan supaya tetap sehat.

15. Mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Sama seperti rumput laut, lidah buaya merupakan tanaman yang mengandung gelatin.
Gelatin tersebut berfungsi untuk menyerap racun yang berada pada usus dan mengeluarkannya bersama dengan kotoran. Proses detoksifikasi ini jelas sangat menguntungkan bagi tubuh kita.

==========================
Keterangan:
> Daun lidah buaya jangan digunakan saat sedang hamil dan selama datang haid, karena dapat meluruhkan haid.
> Selain itu pada orang yg memiliki lemah kandungan dan limpa sebaiknya menghindari mengkonsumsi lidah buaya.
> Jika ingin kombinasikan dgn tanaman lain, lidah buaya jangan direbus, tetapi dibuat pil atau bubuk.

kisah Hikmah

Kisah Sebutir Nasi Ini Membuat Habib Luthfi Terdiam

Dalam perjalanan mencari ilmu, Guru Mulia Maulana Habib Lutfi Bin Yahya-Pekalongan berjumpa dengan seorang Kiai Sepuh. Romo Habib muda terheran-heran ketika menyaksikan akhlak kiai sepuh yang luar biasa. Yakni, ketika dhahar (makan), ada butiran nasi yang terjatuh lalu dipungut dan dikembalikan ke piring untuk dimakan kembali.

"Kenapa harus diambil, Yai. Kan cuma nasi sebutir," ujar Romo Habib muda penasaran.

"Lho, jangan dilihat sebutir nasinya, Yik. Apa kamu bisa bikin nasi sebutir ini, bahkan seper seribu menir saja?"

Deg, terdiamlah Romo Habib muda. Kiai sepuh melanjutkan, "Ketahuilah, Yik. Pada saat kita makan nasi, sesungguhnya Gusti Allah telah menyatukan banyak sekali peran. Nasi itu namanya Sego Bin Beras Bin Gabah Al Pari. Mulai dari mencangkul, menggaru, meluku, menanam benih, memupuk, menjaga hama hingga memanen ada jasa banyak sekali orang. Kemudian mengolah gabah menjadi beras, dari beras menjadi nasi juga banyak sekali peran hamba Gusti Allah di sana."

"Ketika ada satu butir nasi, atau menir sekalipun yang jatuh, ambillah. Jangan mentang-mentang kita masih banyak cadangan nasi. Itu bentuk dari takabur, dan Gusti Allah tidak suka dengan manusia yang takabur. Selama jatuh tidak kotor dan tidak membawa mudlorot bagi kesehatan kita, ambillah, satukanlah dengan nasi lainnya, sebagai bagian dari syukur kita".

Romo Habib muda pun menyimak lebih dalam. "Karena itulah ketika akan makan, diajarkan doa: Allahumma bariklana (Ya Allah semoga Engkau memberkati Kami). Bukan Allahumma barikli (Ya Allah semoga Engkau memberkatiKU), walaupun sedang makan sendirian."

"'Lana' itu maknanya untuk semuanya, mulai petani, pedagang, pengangkut, pemasak hingga penyaji semuanya termaktub dalam doa tersebut. Jadi doa tersebut, merupakan ucapan syukur serta mendoakan semua orang yang berperan dalam kehadiran nasi yang kita makan."

"Dan satu lagi, mengapa wong makan kok ada doa: waqina ‘adzaban nar (jagalah kami dari siksa neraka). Apa hubungan, makan kok dengan neraka? Kan gak nyambung."

"Inggih Yai. Kok bisa ya?" tanya Habib Luthfi muda, penasaran.

"Begini, Yik. Kita makan ini hanya wasilah. Yang memberi kenyang itu Gusti Allah. Kalau kita makan dan menganggap bahwa yang mengenyangkan kita adalah makanan yang kita makan, maka takutlah, itu akan menjatuhkan kita dalam kemusyrikan. Dosa terbesar bagi orang beriman."

"Astaghfirullahal ‘adhim..." batin Romo Habib muda, tidak menyangka maknanya sedalam itu.

KAROMAH

TUNDUKKAN SINGA DENGAN TATAPAN MATA

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

"Kisah karomah Abu Said Abul Khair رحمه الله‎"

Abu Said Abul Khair رحمه الله‎ yang dikenal sebagai seorang sufi yang sangat menjaga
situasi hatinya agar tidak terbersit maksud buruk.
Karena kemuliaan hatinya itu, Abul Khair رحمه الله‎ mendapatkan beberapa karomah dan
salah satunya adalah mampu menundukkan singa padang pasir yang buas
hanya dengan tatapan mata saja.

Suatu ketika, ada seorang sufi yang masih muda datang dengan maksud ingin
berguru kepada Abu Said Abul Khair رحمه الله‎, seorang tokoh sufi yang terkenal
karena karomahnya dan gemar mengajar tasawuf di pengajian-pengajian.
Rumah guru sufi itu terletak di tengah-tengah padang pasir.
Ketika sufi muda itu tiba di rumahnya, Abul Khair رحمه الله‎ sedang memimpin pengajian.

Pada waktu Abul Khair رحمه الله‎ membaca Surat Al Fatehah,
dan tiba pada ayat terakhir yang berbunyi,
"Ghairil Manghdubi 'Alaihim Wa Ladh Dhallin."
Saat itulah sufi muda ini agak kurang puas dengan makhraj
bacaan Al Qur'an Abul Khair رحمه الله‎, yang dinilainya kurang fasih.

"Bagaimana mungkin ia seorang sufi terkenal,
makhraj bacaan Al Fatehahnya saja tidak bagus,
bagaimana mungkin aku bisa menjadi muridnya?"
guman sufi muda itu yang berniat mengurungkan niatnya untuk berguru kepada Abul Khair رحمه الله‎.

Setelah itu, sufi muda itu berniat keluar dari majelis dan pergi tanpa permisi.
Namun, begitu sufi muda itu keluar,
ia langsung dihadang oleh seekor singa padang pasir yang buas.
Singa itu mengaum dengan kerasnya seperti hendak memangsa sufi muda tersebut.

Karena ketakutan, sufi muda itu memilih untuk mundur.
Akan tetapi di belakangnya juga ada seekor singa padang pasir lain yang menghalanginya.

Sufi muda itu seperti terjebak di tengah-tengah tanpa bisa berbuat sesuatu.
Akhirnya, sufi muda itu menjerit keras karena ketakutan.

Begitu mendengar teriakan dari luar,
Abul Khair رحمه الله‎ segera turun keluar meninggalkan majelisnya.
Beliau menatap kedua ekor singa padang pasir yang buas itu dengan tatapan yang tajam.
Sesaat kemudian, Abul Khair رحمه الله‎ menegur singa-singa itu,
"Wahai singa, bukankah sudah aku bilang padamu
jangan pernah kalian mengganggu para tamuku."

Sungguh ajaib, kedua singa yang semula terlihat buas itu lalu
duduk bersimpuh di hadapan Abul Khair رحمه الله‎.
Sang sufi Abul Khair رحمه الله‎ lalu mengelus2 telinga kedua singa itu dan menyuruhnya pergi.
Setelah kedua hewan buas itu benar-benar pergi, sufi muda itu merasa keheranan.

"Bagaimana Anda dapat menaklukkan singa-singa yang begitu liar itu?" tanya sufi muda.
"Anak muda, selama ini aku sibuk memperhatikan urusan hatiku.
Bertahun-tahun aku berusaha menata hati
hingga aku tidak sempat berprasangka buruk kepada orang lain.
Untuk kesibukanku menaklukkan hatiku ini, Allah ﷻ telah menaklukkan
seluruh alam semesta kepadaku.
Semua binatang buas di sini termasuk singa padang pasir yang buas itu,
semua tunduk kepadaku," jelas Abul Khair رحمه الله‎.

Menata Hati.
Sufi muda itu hanya terdiam dengan penuh rasa malu.
Namun, di sisi lain ia begitu mengagumi karomah yang dimiliki oleh Abul Khair رحمه الله‎.

"Engkau tahu kekuranganmu, wahai anak muda?" kata Abul Khair رحمه الله‎.
"Tidak wahai guru," jawab sufi muda itu.
"Selama ini engkau sibuk memperhatikan hal-hal lahiriah
hingga nyaris lupa memperhatikan hatimu,
karena itu engkau takut kepada semuruh alam semesta," jelas Abul Khair رحمه الله‎.

Sufi muda itu akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi.
Dia menetapkan hatinya untuk menjadi murid dari Abul Khair رحمه الله‎.
Ia bersyukur bisa menjadi murid Abul Khair رحمه الله‎ yang senantiasa mengajarinya
tentang pentingnya menjaga hati agar selalu berprasangka baik.

Semoga bermanfaat
Silahkan share

Sumber :
Kitab Al-Tabaqah al-Kubra.

Catatan :
Abu Said Abul Khair رحمه الله‎ adalah sufi terkemuka Khorasan abad kelima Hijriah.
Arif besar ini dilahirkan tahun 357 Hijriah atau 967 Masehi di desa Meyhaneh,
yang dahulu bagian dari Khorasan Raya.
Beliau wafat di tanah kelahirannya tahun 440 Hijriah atau 1048 Masehi di usia 81 tahun.

Sunday, October 6, 2019

KISAH SITI MASITOH

KISAH SITI MASYITOH

Wanita Mulia Yang Makamnya Harum Semerbak Sahabat kisah ini sudah hampir dilupakan oleh kalangan ummat islam, anak-anak generasi muda saat ini saya yakin mereka tidak pernah dengar kisah yang sangat memberikan inspirasi besar dalam kehidupan, bagaimana keteguhan dan keyakinannya menjadikan ia wanita yang mulia disisi Allah SWT. Siapa wanita mulia tersebut dialah Siti Masyitoh yang hidup pada zaman Fir’aun dan sekaligus menjadi pembantu mengurus anak-anaknya Fir’aun.

“Apa, di dalam kerajaanku sendiri ada pengikut Musa?” Teriak Fir’aun dengan amarah yang membara setelah mendengar cerita putrinya perihal keimanan Siti Masyitoh. Hal ini bermula ketika suatu hari Siti Masyitoh sedang menyisir rambut putri Fir’aun, tiba-tiba sisir itu terjatuh, seketika Siti Masyitoh mengucap Astagfirullah.
Sehingga terbongkarlah keimanan Siti Masyitoh yang selama ini disembunyikannya.

“Baru saja aku menerima laporan dari Hamman, mentriku, bahwa pengikut Musa terus bertambah setiap hari. Kini pelayanku sendiri
ada yang berani memeluk agama yang dibawa Musa.

Kurang ajar si Masyitoh itu,” umpat Fir’aun.

“Panggil Masyitoh kemari,” perintah Fir’aun pada pengawalnya.

Masyitoh datang menghadap Fir’aun dengan tenang. Tidak ada secuil pun perasaan takut di hatinya. Ia yakin Allah senantiasa menyertainya.

“Masyitoh, apakah benar kamu telah memeluk agama yang dibawa Musa?”. Tanya Fir’aun pada Masyitoh dengan amarah yang semakin meledak.

“Benar,” jawab Masyitoh mantap.

“Kamu tahu akibatnya? Kamu sekeluarga akan saya bunuh,” bentak Fir’aun, telunjuknya mengarah pada Siti Masyitoh.

“Saya memutuskan untuk memeluk agama Allah, maka saya telah siap pula menanggung segala akibatnya.”

“Masyitoh, apa kamu sudah gila! Kamu tidak sayang dengan nyawamu, suamimu, dan anak- anakmu.”

“Lebih baik mati daripada hidup dalam kemusyrikan.”

Melihat sikap Masyitoh yang tetap teguh memegang keimanannya, Fir’aun memerintahkan kepada para pengawalnya agar menghadapkan semua keluarga Masyitoh kepadanya.

“Siapkan sebuah belanga besar, isi dengan air, dan masak hingga mendidih,” perintah Fir’aun lagi.

Ketika semua keluarga Siti Masyitoh telah berkumpul, Fir’aun memulai pengadilannya.

“Masyitoh, kamu lihat belanga besar di depanmu itu. Kamu dan keluargamu akan saya rebus. Saya berikan kesempatan sekali lagi,
tinggalkan agama yang dibawa Musa dan kembalilah untuk menyembahku. Kalaulah kamu tidak sayang dengan nyawamu, paling tidak fikirkanlah keselamatan bayimu itu. Apakah kamu tidak kasihan padanya.”

Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Fir’aun, Siti Masyitoh sempat bimbang. Tidak ada yang dikhawatirkannya dengan dirinya,
suami, dan anak-anaknya yang lain, selain anak bungsunya yang masih bayi. Naluri keibuannnya muncul. Ditatapnya bayi mungil dalam gendongannya.

“Yakinlah Masyitoh, Allah pasti menyertaimu.” Sisi batinnya yang lain mengucap.

Ketika itu, terjadilah suatu keajaiban. Bayi yang masih menyusu itu berbicara kepada ibunya,

“Ibu, janganlah engkau bimbang. Yakinlah dengan janji Allah.” Melihat bayinya dapat berkata-kata dengan fasih, menjadi teguhlah
iman Siti Masyitoh. Ia yakin hal ini merupakan tanda bahwa Allah tidak meninggalkannya.

Allah pun membuktikan janji-Nya pada hamba-hamba-Nya yang memegang teguh (istiqamah) keimanannya. Ketika Siti Masyitoh dan keluarganya dilemparkan satu persatu pada belanga itu, Allah telah terlebih dahulu mencabut nyawa mereka, sehingga tidak merasakan panasnya air dalam belanga itu.

Demikianlah kisah seorang wanita shalihah bernama Siti Masyitoh, yang tetap teguh memegang keimanannya walaupun dihadapkan
pada bahaya yang akan merenggut nyawanya dan keluarganya.

Ketika Nabi Muhammad Saw. isra dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, beliau mencium aroma wangi yang berasal dari sebuah kuburan.

“Kuburan siapa itu, Jibril?” tanya baginda Nabi.

“Itu adalah kuburan seorang wanita shalihah yang bernama Siti Masyitoh,” jawab Jibril.

Semoga bermanfaat...

filosofi JAWA

FILOSOFI JAWA

Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :
21 Dua Puluh Satu,
22 Dua Puluh Dua,...s/d
29 Dua Puluh Sembilan.
Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji,
Rongpuluh Loro, dst; melainkan
Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur.

Di sini terdapat satuan LIKUR
Yang merupakan kependekan dari (LIngguh KURsi), artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya;
8
Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.

SELAWE = (SEneng-senenge LAnang lan WEdok).
Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan.
Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).

Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
Setelah Sepuluh, Rongpuluh,
Telung Puluh, Patang puluh,
mestinya Limang Puluh.
Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET.
SEKET (SEneng KEthonan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...
Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...!
Pada usia 50 th mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...!.

Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK).
Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang...
Hrs sdh siap dipanggil menghadap Tuhan..

Semoga bermanfaat smoga tetap sehat semangat walau meh SWIDAK

*yg merasa sewidak punjuL tidak boleh complain.... sambiL nutup kamus bahasa jawa.....yang gak bs bahasa jawa jangan nangis....

#--ELING lan WASPODO--#

SEMAR

SIAPAKAH SOSOK SEBENARNYA TOKOH SEMAR DALAM WAYANG KULIT JAWA ISLAM?

Dahulu ketika Wayang Manusia versi Hindu masih eksis dan menjadi tontonan istimewa masyarakat pada zaman Majapahit, sosok Semar ini lebih dikenal 44dengan sebutan Sang Hyang Tunggal, dengan fisik gemuk, pendek, dan berwajah jelek yang diyakini merupakan jelmaan dewa.

Akan tetapi sosok tokoh Semar mulai dikenal ketika Sunan Kalijaga menciptakan kesenian Wayang kulit yang tujuannya untuk berdakwah Islam menarik minat masyarakat Hindu Majapahit pada masa itu.
Tentu tiket masuk setiap pertunjukan Wayang Kulit yang digelar oleh Sunan Kalijaga saat itu adalah mengucap kalimat Syahadat Tauhid, barulah nantinya dipertengahan pertunjukan dijelaskan apa dan bagaimana arti dari kalimat syahadat tauhid tadi kepada para penonton yang baru saja tanpa sadar telah di Islamkan oleh Sunan Kalijaga, tentu cara yang cerdik nan efektif.

Disetiap pertunjukan Wayang Sunan Kalijaga, Semar seolah-olah menjadi tokoh sentral dalam cerita. Seolah-olah tokoh ini diciptakan Sunan Kalijaga sebagai Narator dalam kisah yang dibawakan dalam setiap cerita wayang Sunan Kalijaga, sekalipun ceritanya berbeda-beda, Naratornya tetaplah sosok Semar.

Semar yang berkulit hitam, pendek, tua, dan berbadan besar. Tokoh ini sebenarnya adalah murni ciptaan Sunan Kalijaga walau sepintas mirip Sang Hyang Tunggal dalam kisah pewayangan Hindu, tetapi sebenarnya berbeda.

Jadi siapakah sebenarnya sosok Semar yang menjadi tokoh sentral dalam pewayangan kulit ala Sunan Kalijaga ini?

Dalam berbagai serat babad jawa maupun babad Mataram, sebenarnya sosok Semar ini di ilhami dari seorang tokoh ulama bernama Syaikh Maulana Maghribi, beliau adalah ulama yang berasal dari Maroko. Fisik beliau seperti yang digambarkan pada Semar, berkulit hitam dan berbadan besar.

Satu keistimewaan seorang Syaikh Maulana Maghribi yang merupakan ulama periode awal di Jawa dan juga merupakan Walisongo generasi pertama, yaitu beliau adalah selain ahli tasawuf, beliau juga ulama yang ahli di bidang Ruqyah.
Beliau langsung didatangkan atas permintaan Majapahit dari usulan Syaikh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik.
Tujuan beliau tentu seperti bidang spesialisnya yaitu Ruqyah, tidak hanya sebatas meruqyah seseorang, tapi juga meruqyah tanah-tanah kosong nan angker yang ditempati banyak makhluk halus hingga akhirnya tempat tersebut bersih dan dapat ditempati sebagai kolonial baru masyarakat.
Bukan tanpa sebab kenapa Syaikh Maulana Maghribi jauh-jauh didatangkan dari Maroko, karena dari kasus-kasus sebelumnya banyak Pandhito Hindu ataupun Bhiksu Budha yang telah ditugaskan untuk mengusir makhluk-makhluk halus ditempat tertentu akan tetapi gagal total.

Maka ada satu keistimewaan paling menonjol dari sosok Semar dalam wayang kulit ala Sunan Kalijaga ini, dalam ceritanya Semar ini adalah sosok tokoh yang sangat ditakuti dan disegani oleh para dewa-dewa Hindu. Mulai Brahmana, Wisnu, Siwa, hingga Bhatara Guru semuanya segan terhadap Semar.

Bagaimana mungkin tokoh yang sosoknya hitam, jelek, pendek, dan badan besar bisa begitu superiornya diantara tokoh-tokoh wayang yang lain? Ya itulah sosok Syaikh Maulana Maghribi sebenarnya.

Sosok ulama yang menumbali tempat-tempat angker sehingga menjadi tempat layak huni bagi masyarakat pada masa itu. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh pemuka agama Hindu ataupun Budha pada masa itu.

Dan sosok Semar ini adalah buah kreasi Sunan Kalijaga yang begitu mengagumi sosok Syaikh Maulana Maghribi.

Penamaan Semar ini diambil dari bahasa arab dari kata Simaar/Ismarun yang berarti Paku. Paku secara harfiah disini adalah sosok Syaikh Maulana Maghribi yang bisa mempakukan (menumbali) tanah-tanah di pulau Jawa yang semula angker dan menjadi tempat sesembahan menjadi tempat yang bersih dan layak huni.
Dan secara simbolis Paku dalam kisah pewayangan adalah sosok Nasab dari segala kebijaksanaan dari kebajikan.

Bahkan Semar dalam kisah pewayangan kulit ciptaan Sunan Kalijaga, Semar adalah sosok guru yang mengajarkan kebijaksanaan kepada para Pandawa, menggeser posisi Khrisna.

Jadi inilah asal muasal tokoh Semar dalam pewayangan kulit ciptaan Sunan Kalijaga yang kita kenal hingga saat ini.

Semoga tulisan sejarah ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan teman-teman Sejarah Dunia.
Tulisan ini tidak bermaksud memojokan atau menyudutkan pihak maupun agama tertentu, murni semata karena penyampaian Sejarah yang ada dan tidak melebih-lebihkan. Sekian dan

DZIKIR SETELAH SHOLAT

DZIKIR SETELAH SHOLAT   "Tidaklah sama  antara orang yang mau berdzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup d...